Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Esa kami dapat menyelesaikan tugas
tentang Materi Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial serta ini dengan baik tanpa
hambatan. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan dan
kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah untuk
mata pelajaran Studi IPS SD.
Meskipun
telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih belum sempurna, sehingga kritik, koreksi, dan
saran dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah kami selanjutnya senantiasa
akan kami terima dengan tangan terbuka.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..ii
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………15
PENDAHULUAN
Setiap
orang sejak lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orang tua
dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah
melakukan hubungan
dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga lainnya.
Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang lebih tua terhadap dirinya
hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan dari
anggota keluarga lain, terutama dari ibunya si bayi, si bayi tidak akan berdaya
dan tidak mampu berkembang menjadi manusia dewasa.
Selanjutnya dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani,
rohani sesuai dengan penambahan umur serta pengalaman
terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin berkembang dan meluas. Hal
tersebut membutuhkan atau terbina melalui pengetahuan sosial, hanya tentu saja
berkenaan dengan namanya, sangat tergantung pada pernah sekolah atau tidak.
Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau resminya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
baru diketahui secara formal ketika kita bersekolah.
Dengan demikian maka Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia serta untuk mempolakan
sejauh mana manusia itu berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok.
Studi sosial dan macam-macam ilmu sosial juga sangat perlu di pahami untuk
manusia bersosialisasi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dan hakekat IPS?
2.
Apakah
yang di maksud studi sosial dan ilmu sosial?
3.
Apa
sajakah ilmu-ilmu sosial?
C.
Tujuan
Sedangkan
tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:
1.
Mengetahui Pengertian dan Hakekat IPS.
2.
Mengetahui Apa itu Studi Sosial dan
Ilmu Sosial.
A. Pengertian dan
Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial
Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagaimana
dirancang dalam draf kurikulum 2004 memang membingungkan untuk dicarikan
definisinya, karena dalam berbagai literatur, baik yang ditulis oleh ahli dari
luar maupun dalam negeri, kita hanya mempunyai istilah ilmu pengetahuan sosial
yang merupakan terjemahan dari social studies. Sedangkan nama IPS dalam dunia
pendidikan dasar di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya
kurikulum SD, SMP dan SMU tahun 1975.
Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS disebut
sebagai bidang studi “baru”, karena cara pandangnya bersifat terpadu. Hal
tersebut mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan dasar dan menengah merupakan
hasil perpaduan dari mata pelajaran geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu
hukum, sejarah, antropologi, psikologi, dan sosiologi. Karena objek material
kajian yang sama yaitu manusia.
Dalam bidang pengetahuan sosial, kita mengenal
banyak istilah yang kadangkadang dapat mengacaukan pemahaman. Istilah tersebut
meliputi Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk memperjelas penggunaan istilah tersebut secara
tepat, kita simak uraian berikut.
IPS merupakan studi yang mempelajari tentang
masyarakat atau manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diambil
dari ilmu sosial. Ada tiga istilah yang termasuk bidang pengetahuan sosial yang
terkadang membuat kita bingung dengan istilah – istilah ini yaitu ilmu sosial (
Social Sciences ), studi sosial ( Social Studies ), dan ilmu pengetahuan sosial
( IPS ). IPS itu bukanlah merupakan
bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis tetapi merupakan bidang
pengkajian tentang masalah atau gejala sosial. Selain itu IPS juga sering
disebut istilah – istilah ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, antrofologi
sosial, antropologi pendidikan yang dipelajari oleh peserta didik ( siswa ) di
tingkat dasar ( SD ) dan menengah.
Social Education dan social learning merupakan
istilah IPS yang digunakan pada jaman dahulu tetapi dengan bergantinya berbagai
perundang – undangan maka dua istilah ini diganti dengan istilah IPS. Dimana
social education dan social learning ini lebih menitikberatkan pada pengalaman
peserta didik disekolah yang dianggap lebih membantu peserta didik untuk mampu
beradaptasi atau bergaul dengan dimasyarakat. Dalam pengkajiannya IPS
menggunakan bidang – bidang keilmuan yang termasuk bidang – bidang ilmu sosial.
Penerapan disekolah tentang IPS sering dipraktekan sebagai ilmu – ilmu sosial,
padahal antara IPS dan IIS mempunyai perbedaan yang mendasar tetapi keduanya
tidak bisa dipisahkan karena saling berhubungan.
IPS tidak menitikberatkan kepada bidang – bidang
teoritis tetapi lebih pada bidang praktis dalam mempelajari masalah – masalah
sosial ataupun gejala sosial yang terdapat dilingkungan masyarakat. Begitupun
studi sosial tidak terlalu akademis namun merupakan pengetahuan praktis yang
diajarkan ditingkat persekola- han mulai dari SD samapai perguruan tinggi.
Tanpa kita sadari kita sudah mempelajari studi sosial dari pengalaman –
pengalaman kita sehari – hari baik itu melalui TV ataupun dilingkungan sekitar.
Pendidikan IPS berbeda dengan IIS dimana IPS itu menggunakan pendekatan
Interdisipliner ( kajian bidang tertentu atau hanya satu ilmu saja ) dan
Multidisipliner ( penggabungan dari bidang – bidang tertentu ) dengan
menggunakan bidang – bidang keilmuan. Pendekatan IIS bersifat disipliner dari
bidang ilmunya masing – masing. Sedangkan pendekatan studi sosial bersifat
multidimensional yaitu melihat satu masalah sosial dari berbagai aspek
kehidupan.
Pada hakikatnya IPS merupakan perpaduan
pengetahuan sosial. Misalnya di tingkat SD perpaduannya antara sejarah dan
geografi, SMP perpaduannya antara sejarah, geografi dan ekonomi koperasi,
sedangkan di SMA perpaduannya antara sejara, geografi, ekonomi koperasi, dan
antropologi. Dan di perguruan tinggi IPS ini dikensl dengan studi sosial dimana
IPS dan Studi sosial merupakan perpaduan berbagai keilmuan ilmu sosial. Jadi
IPS merupakan penyederhanaan dan penyaringan terhadap IIS yang penyajian di
persekolahan disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan kemampuan guru dalam
menyampaikan materi tersebut.
Hakikat dari IPS terutama jika disorot dari anak
didik adalah: Sebagai pengetahuan yang akan membina para generasi muda belajar
ke arah positif yakni mengadakan perubahan-perubahan sesuai kondisi yang
diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi pembangunan serta
prinsip-prinsip dasar dan system nilai yang dianut masyarakat serta membina
kehidupan masa depan masyarakat secara lebih cemerlang dan lebih baik untuk
kelak diwariskan kepada turunannya secara lebih baik. IPS sebagai paduan dari
sejumlah subjek (ilmu) yang isinya menekankan pembentukan warga negara yang
baik daripada menekankan isi dan disiplin subjek tersebut. Dalam Kurikulum IPS
1975, dikatakan sebagai berikut: IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan
dan sejumlah mata pelajaran sosial.
Bidang pengajaran IPS terutama akan berperan
dalam pembinaan kecerdasan keterampilan, pengetahuan, rasa tanggung jawab, dan
demokrasi. Pokok-pokok persoalan yang dijadikan bahan pembahasan difokuskan
pada masalah kemasyarakatan Indonesia yang aktual. IPS mengemban dua fungsi
utama yaitu, membina pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan yang bermanfaat
bagi pengembangan dan kelanjutan pendidikan siswa dan membina sikap yang
selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 45.
Setiap orang sejak lahir, tidak terpisahkan dari
manusia lain, khususnya dari orang tua, dan lebih khusus lagi dari ibu yang
melahirkannya. Sejak saat itu Si bayi telah melakukan hubungan dengan orang
lain, terutama dengan ibunya dan anggota keluarga yang lainnya.
B.
Ilmu Sosial dan Studi
Sosial
·
Ilmu Sosial (Social Science)
Achmad Sanusi memberikan
batasan tentang ilmu Sosial (Saidihardjo, 1996:2) sebagai berikut “Ilmu sosial
terdiri dari disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis
dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi yang makin lanjut dan
makin ilmiah”. Sedangkan menurut Gross (Kosasih Djahiri, 198:1), ilmu sosial
merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial
secara ilmiah serta memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada
kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
Selanjutnya Nursid
Sumaatnadja (1980:7), menyatakan bahwa ilmu social adalah cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun
tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu social adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Ada
bermacam-macam aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, seperti aspek
ekonomi, sikap, mental, budaya, dan hubungan sosial. Studi khusus tentang
aspek-aspek tingkah laku manusia inilah yang menghasilkan ilmu sosial, seperti
ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik, psikologi, sosiologi, dan antropologi.
Jadi setiap bidang
keilmuan itu mempelajari salah satu aspek tingkah laku manusia sebagai anggota
masyarakat. Ekonomi mempelajari aspek kebutuhan materi, antropologi mempelajari
aspek budaya, sosiologi mempelajari aspek hubungan sosial, psikologi
mempelajari aspek kejiwaan, demikian pula bidang keilmuan yang lain. Sedangkan
yang menjadi obyek materialnya adalah sama, yaitu manusia sebagai anggota
masyarakat.
·
Studi Sosial (Social Studies)
Berbeda dengan ilmu
sosial, studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin
akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajiannya, studi sosial menggunakan
bidang-bidang keilmuan termasuk ilmu sosial. Tentang studi sosial ini Achmad
Sanusi (1971:18) memberikan penjelasan bahwa, studi sosial tidak selalu
bertaraf akademis universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi
siswa sejak pendidikan dasar. Selanjutnya studi sosial dapat berfungsi sebagai
pengantar kepada disiplin ilmu sosial bagi pendidikan lanjutan atau jenjang
berikutnya. Studi sosial bersifat interdisipliner dengan menetapkan pilihan
masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu referensi dan meninjaunya dari
beberapa sudut sambil mencari logika dari hubungan-hubungan yang ada satu
dengan lainnya.
Kerangka kerja studi
sosial dalam mengkaji atau mempelajari gejala dan masalah sosial di masyarakat
tidak menekankan bidang teoretis, melainkan lebih kepada bidang praktis. Oleh karena
itu studi sosial tidak terlalu bersifat akademis teoretis, melainkan merupakan
pengetahuan praktis yang dapat diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar
sampai Perguruan Tinggi. Pendekatan studi social bersifat interdisipliner atau
multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan. Maksudnya bahwa
studi sosial dalam meninjau suatu gejala sosial atau masalah sosial dilihat
dari berbagai dimensi/sudut/segi/aspek kehidupan.
Sedangkan ilmu sosial
pendekatannya bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-masing.
Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa studi sosial lebih memperlihatkan suatu bentuk gabungan ilmu sosial.
Tugas studi sosial, sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat SD sampai ke
tingkat pendidikan yang lebih tinggi, adalah membina warga masyarakat yang
mampu menyerasikan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial
dan mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya. Oleh karena itu
materi dan metode penyajiannya harus sesuai dengan misi yang diembannya.
C.
Pengertian dan
Macam-macam Ilmu Sosial
a.
Antropologi
Antropologi adalah salah
satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis
tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang
Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa
yang dikenal di Eropa.
Antropologi lebih
memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti
kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti
sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan
kehidupan sosialnya.
Antropologi berasal dari
kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau
"orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian
"bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia
sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Antropologi memiliki dua
sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap dimensi
kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan
Antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada
perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak
diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode Antropologi sekarang
seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal.
Pengertian Antropologi
menurut para ahli
·
David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan
yang tidak terbatas tentang umat manusia
·
Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat
manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat sertakebudayaan
yang dihasilkan.
·
William A. Havilland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia,
berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya
serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun
pengertian sederhana Antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang
segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa
warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan
berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
Secara garis besar antropologi antropologi
memiliki cabang-cabang ilmu yang terdiri dari:
a. Antropologi Fisik
1.
Paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari
asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
2.
Somatologi adalah ilmu yang mempelajari
keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik.
b. Antropologi Sosial dan
Budaya
1. Prehistori adalah ilmu
yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan semua kebudayaan manusia
di bumi sebelum manusia mengenal tulisan.
2. Etnolinguistik
antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri dan tata bahasa
dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang
mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa
di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu
yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam
proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep
psikologi.
b.
Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari
aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
"ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos)
yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti
"peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah
orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
c.
Geografi
Geografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan
atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal
dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein
("tulisan", atau "menjelaskan").
Geografi juga merupakan
nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia
tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari
sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan
dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat
lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi
mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga
mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
·
Erastothenes (Abad ke-1)
Geografi berasal dari kata geographica yang
berarti penulisan atau penggambaran mengenai bentuk muka bumi
·
Claudius Ptolomaeus
Geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari
sebagian dan seluruh permukaan bumi
·
Ullman (1954)
Geografi adalah interaksi antar ruang.
·
Strabo (1970)
Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi,
karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat
ini kemudian disebut konsep Natural Atrribut of Place
·
Ekblaw dan Mulkerne
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita
konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi
yang kita nikmati
·
Paul Vidal de La Blance
Geografi adalah studi tentang kualitas
negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia
mengelola alam ini
·
Prof. Bintarto (1981)
Geografi mempelajari hubungan kausal
gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut
kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan,
kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan
pembangunan.
·
Hasil seminar dan lokakarya di Semarang (1988)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan
dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan
kelingkungan dalam konteks keruangan.
·
Von Rithoffen
Geografi adalah studi tentang gejala dan
sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya,
dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat
tersebut.
·
Haris (2012)
Geografi adalah suatu ilmu yang mengkaji segala
aspek-aspek yang ada di permukaan bumi dengan konsep spasial untuk pemanfaatan
pembangunan yang ada dipermukaan bumi.
Bernhardus Varenius, Dalam karyanya yang berjudul
GEOGRAPHIA GENERALIS, beliau membagi geografi menjadi
1.
Geografi absolute
2.
Geografi relative
3.
Geografi komparatif
d.
Hukum
Hukum adalah sistem yang
terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. dari bentuk
penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam
berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial
antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan
cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka
kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas
kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.
Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah,
sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam
kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer.
filsuf Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih
baik dari pada dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela."
e.
Linguistik
Linguistik (IPA:
/liŋ'gwistika/) adalah ilmu bahasa. Bergantung pada sudut pandang dan
pendekatan seorang peneliti, linguistika seringkali digolongkan ke dalam ilmu
kognitif, psikologi, dan antropologi
f.
Pendidikan
Pendidikan adalah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang
ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang
lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki
efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap
pendidikan.
Sebuah hak atas
pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13
PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui
hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian
besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah
sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan
home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.
g.
Ilmu Politik
Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas
teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisis sistem politik dan
perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset Ilmuwan politik
mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan
sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional, perilaku
politik dan kebijakan publik. Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan
kebijakan khusus dengan memeriksa berbagai faktor, termasuk stabilitas,
keadilan, kesejahteraan material, dan kedamaian. Beberapa ilmuwan politik
berupaya mengembangkan ilmu ini secara positif dengan melakukan analisis
politik. Sedangkan yang lain melakukan pengembangan secara normatif dengan
membuat saran kebijakan khusus.
Studi tentang politik diperumit dengan seringnya
keterlibatan ilmuwan politik dalam proses politik, karena pengajaran mereka
biasanya memberikan kerangka pikir yang digunakan komentator lain, seperti
jurnalis, kelompok minat tertentu, politikus, dan peserta pemilihan umum untuk
menganalisis permasalahan dan melakukan pilihan. Ilmuwan politik dapat berperan
sebagai penasihat untuk politikus tertentu, atau bahkan berperan sebagai
politikus itu sendiri. Ilmuwan politik dapat terlihat bekerja di pemerintahan,
di partai politik, atau memberikan pelayanan publik. Mereka dapat bekerja di
Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) atau pergerakan politik. Dalam berbagai
kapasitas, orang yang dididik dan dilatih dalam ilmu politik dapat memberi
nilai tambah dan menyumbangkan keahliannya pada perusahaan. Perusahaan seperti
wadah pemikir (think-tank), institut riset, lembaga polling dan hubungan
masyarakat sering mempekerjakan ilmuwan politik.
h.
Psikologi
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia
secarailmiah[1]. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog.
Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu
maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan
neurobiologis yang mendasari perilaku.
i.
Sejarah
Sejarah (bahasa Yunani: ἱστορία, historia, yang berarti
"penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian" adalah studi tentang masa
lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. Dalam bahasa Indonesia sejarah babad, hikayat,
riwayat, atau tambo dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah,
terutama bagi raja-raja yang memerintah. Ini adalah istilah umum yang
berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan
penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik,
geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi seringkali secara umum diartikan
sebagai sejarah manusia. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli
sejarah. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang
menggunakan narasi untuk memeriksa dan menganalisis urutan peristiwa masa lalu,
dan secara objektif menentukan pola sebab dan akibat yang menentukan mereka.
Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat sejarah dan kegunaannya dengan
membahas studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu sendiri dan sebagai cara
untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa kini.
Cerita umum untuk suatu budaya tertentu, tetapi tidak
didukung oleh pihak luar (seperti cerita seputar Raja Arthur) biasanya
diklasifikasikan sebagaiwarisan budaya atau legenda, karena mereka tidak
mendukung "penyelidikan tertarik" yang diperlukan dari disiplin
sejarah. Herodotus, abad ke-5 SM ahli sejarah Yunani dalam masyarakat Barat
dianggap sebagai "bapak sejarah", dan, bersama dengan kontemporer
Thucydides, membantu membentuk dasar bagi studi modern sejarah manusia. Kiprah
mereka terus dibaca hari ini dan kesenjangan antara budaya Herodotus dan
Thucydides militer yang berfokus tetap menjadi titik pertikaian atau pendekatan
dalam penulisan sejarah moderen. Dalam tradisi Timur, sebuah riwayat negara Chun Qiu dikenal untuk
dikompilasi mulai sejak 722 SM meski teks-teks abad ke-2 SM selamat.
Pengaruh kuno telah membantu penafsiran varian bibit
sifat sejarah yang telah berkembang selama berabad-abad dan terus berubah hari
ini. Studi modern sejarah mulai meluas, dan termasuk studi tentang daerah
tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik dalam penyelidikan
sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar dan
menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utama dalam penelitian di
Universitas.
j.
Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang
berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini
dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours
De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun
banyakdefinisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu
pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai
hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak
mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan
mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu,
sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil
pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara,
dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan makalah ini penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa:
IPS merupakan studi yang mempelajari tentang
masyarakat atau manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diambil
dari ilmu sosial. Pada hakikatnya IPS merupakan perpaduan pengetahuan sosial.
Misalnya di tingkat SD perpaduannya antara sejarah dan geografi, SMP
perpaduannya antara sejarah, geografi dan ekonomi koperasi, sedangkan di SMA
perpaduannya antara sejarah, geografi, ekonomi
koperasi, dan antropologi. Dan di perguruan tinggi IPS ini dikenal dengan studi sosial dimana IPS dan Studi sosial
merupakan perpaduan berbagai keilmuan ilmu sosial.
Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Ada bermacam-macam
aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, seperti aspek ekonomi, sikap,
mental, budaya, dan hubungan sosial. Studi khusus tentang aspek-aspek tingkah
laku manusia inilah yang menghasilkan ilmu sosial, seperti ekonomi, ilmu hukum,
ilmu politik, psikologi, sosiologi, dan antropologi.
Studi sosial bukan merupakan suatu bidang
keilmuan atau disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.
B.
Saran
Manusia sejak lahir sudah menjadi makhluk sosial,
jadi sewajarnya kita sebagai makhluk sosial harus memahami ilmu pengetahuan
sosial, studi sosial dan ilmu-ilmu sosial. Supaya kita dapat hidup dengan rukun
dan tidak menyakiti ataupun merugikan oranglain.
Achmad Sanusi, Dt. (1971). Studi Sosial
di Indonesia. Bandung:
IKIP.________________1970).
Sosiolog: Suatu Pengantar.FE,UI Jakarta.
Arief Sritua. (1990). DarE Prestasi
Pembangunan Sampai Ekonomi Politik; Kumpulan Karangan, UI Press –
Jakarta________________ (1980b).Kebudayaan Mentaliteit dan Pembangunan. Gramedia
Jakarta.________________ (1983 a)Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jembatan Jakarta._________________(1983b).Pengantar
Antropologi .Aksara Baru Jakarta.
B. Setiawan.
(2003). Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. GM Press- Jogyakarta.
Cheppy,
H.C.(tt). Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya Karya Anda.
Husein Achmad,
dkk (1981). Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIS – IKIP Jogyakarta.
Ihromi.TO,(1981).
Pokok-pokok Antropologi Budaya. Graniedia Jakarta.
Kosasih Jahiri,
dkk (1979). Pengajaran Studi Sosial/IPS, LPPP -IPS, FKIS –IMP Bandung.
Nursid Sumaatmadja,dkk.(1986).Materi
Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Kaninika UT,
Jakarta
Soemardi.S.(1983).Pengantar
Sosiologi. FE.UI, Jakarta.
Soelaimen, M.
Munandar (1986), Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Eresco-
Bandung.
Selo Soemardjan,
(1982). Sosiologi Pengantar. Rajawali-Jakarta.
Tukidi B.
(1992). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial PGSD, FTP IKIP – Jogyakata.
Octavia
rani.(2013).Pengertian dan Hakikat IPS dalam Pendidikan.
Diakses pada 11
maret 2014 pukul 12:57.
Wikipedia
indonesia.ilmu sosial.
(online).http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial
http://ajiezaenulamry.blogspot.com/2015/08/makalah-tentang-hakekat-ilmu.html
http://ajiezaenulamry.blogspot.com/2015/08/makalah-tentang-hakekat-ilmu.html
Bisa Main Dari HP !!
BalasHapusSupport IOS & ANDROID
7 Games Dalam 1 User_ID
Menangkan Jackpot Harian S/d Puluhan Juta
Jackpot Global Ratusan Juta
Minimal Deposit Sangat Terjangkau !!
Rp 10,000
hanya di s1288poker
(WA : 08122221680)